SpaceX tengah memperluas layanan internet satelit, Starlink, secara global melalui “layanan roaming global” yang bisa digunakan semua negara.
Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif menyebutkan layanan perusahaan milik Elon Musk ini menggunakan teknlogi terbaru dan beroperasi di orbit rendah bumi (Low Earth Orbit). Di Indonesia layanan Starlikn masih ditujukan untuk pelanggan bisnis belum ke segmen ritel.
Seperti efek perluasan layanan Starlink ke Indonesia? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif dalam Profit, CNBC Indonesia (Rabu, 22/02/2023)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di .
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Masuk RI tapi di monopoli si merah ya sama aja harganya berlipat2🤣
Bahaya..mata mata cyber lewat satelit..jika tak terkontrol
tidak masalah kerja sama dengan provider lokal. yg masalah itu harga di naikan sama provider lokal/agen itu sampai 200x lipat dari harga normal starlink!!!
Saya ingin pesan gan.
Lebih cepat lebih baik,,biar telkomsel tersaingin harga kuota yg di patok mereka mahal2
BtB untuk oknum saja, ke rakyat jatuhnya pasti mahal, seharusnya daerah plosok indonesia lebih praktis menggunakan starlink karena tidak perlu membangun tower dan kabel, tapi ya itu balik lagi preman2 yang di atas lebih pandai bermain bisnis.
Internet lokal lebih baik daripada starlink. Internet lokal pakai kabel fiber. Sedangkan starlink pakai satelit ada delaynya. Starlink lebih cocok untuk daerah pelosok yang belom dijangkau kabel fiber.
Gak ada saing-saingan, yang ada konsumen tetep nyari yang murah kuota banyak
Mantapppp makin wusss wusss nih jaringan 😁😎👍
Pemerintah kapitalis
Menterinya jancok harusnya free market
fiber optik tetap menjadi yang terbaik ,terutama produk biznet joss,ramah dikantong speed joss😆😆koneksi simetric
di daerah gw banyak anying starlink, 5rban
Bang Elon, udah masuk aja lah, ke retail. Jangan hiraukan mental "preman kampung" dimana kalo ada "produk mau masuk" minta jatah preman, yang akhirnya menghambat konsumen menikmati dan meningkatkan produktivitas di jaman digital dengan harga yang ekonomis.
Kalo nanti starlink gak bisa masuk ke retail, membuktikan bahwa mental "preman kampung" bukan hanya ada di birokrat tapi juga di pengusaha lokal yang "hanya jago kandang".
ISP takuk kalah saing.. Maunya memonopoli
Pretlah..
Klo untuk tujuan positif oke,,
Tapi klo buat memata matai ,??
Internet kabel merusak pemandangan. Pemasangan kabel juga sembarangan
Telkomnyet dan Indigo langsung merger.besoknya mereka berdua sama sama kecipirit dilalap starlink..🤣BUMN kalah sama kang jualan kopi keliling.gimana bisa menang di pasar global klo jabatan Ceo nya give away
Yaelah masih mau dimonopili, ngtod, isp sini kemaruk, udah mahal klo ada trouble gk tanggung jawab, duit gercep. Apalagi si merah
Siap" yang cuma mengandalkan nasionalisme akan gulung tikar.
Gembar gembor doang masuk kagak
Tetap saja faktanya…. internet fiber lebih baik drpd internet satelit
Banyak yg tdk mengerti jaringan satelit ini 😂 , kalo denger sebulan berapa pasti kencing celana 🤣🤣🤣
Pada takut kalah saing Starlink, padahal monthly costnya itu sekitar Rp 1,3jt ~ 1,4jt. Belum kalau pemerintah Indonesia pungut pajak lbh tinggi utk internet provider asing. Starlink juga punya latency yg tidak sebaik internet fiber 300-400rb an (SL = 40-60ms, FIber lokal 11-20ms) yg sangat dibutuhkan user game online, trader, broadcast/livestream dll. Tapi saya akui metode internet satelit ini sangat cocok dan efektif untuk kontur wilayah Indonesia yg terpencil dan banyak wilayah pelosok.
Mending starlink daripada indirumah
kami sebagai rt rw net terlalu keberatan